Dalam upaya untuk menyoroti kesulitan sehari-hari yang terjadi Mesir, Atef Saad seorang koki 21 tahun di restoran Italia di Kairo. Berganti propesi menjadi Spider-Man, dan pergi menjelajah jalan-jalan di kota Kairo,dan berpose untuk sebuah proyek fotografi oleh kawannya, Hossam Atef.
Spider-Man fails to get a seat on the Cairo metro. Photograph Hossam AtefAntikka Photography |
Dengan berkotum superhero di tengah-tengah keramaian, Atef Saad melakukan beberapa adegan seperti adegan Rokok Cerutu di mulut, Menjemur pakaian , bergantung di tiang di metro (kereta api) yang penuh sesak, , berjongkok di atas taksi saat melintasi sebuah jembatan di atas sungai Nil, berdoa di sebuah masjid dan merokok di atap shisha.
Dalam sebuah kawasan, anak-anak merasa gembira dan mengerumuni Saad dan memintanya untuk terbang, seperti di film, sementara warga yang lebih tua menawarkan mereka minuman, karna mereka menganggap bahwa mereka dikirim ke sana oleh presiden Mesir, Abdel Fatah al-Sisi.
Mereka berdua juga sering menjadi perhatian polisi. "Beberapa petugas datang meminta ID dan barang-barang kami," jelas Atef, "tetapi mereka menyukai gagasan yang kita lakukan dan biarkan kami pergi."
Dia mengatakan memilih gaya Spider-Man adalah yang paling gampang "Pakaian itu lebih murah daripada Superman dan Batman"
"Semua orang Mesir adalah pahlawan yang mampu bertahan dalam kehidupan sehari-hari yang sulit seperti ini," jelas Atef.
"Kairo adalah kota padat penduduk, lalu lintas dan transportasi umum yang luar bisa, baik pada jam sibuk atau tidak ... dengan semua pemadaman listrik dan hal-hal lain, saya merasa sulit untuk hidup ... tapi kita masih terus membuat superhero Mesir," kata Atef.
Tahun lalu, Kairo mendapat peringkat 122 dari 140 kota di seluruh dunia untuk liveability, yang diukur dalam hal stabilitas, kesehatan, budaya dan lingkungan, pendidikan dan infrastruktur.
Dalam sebuah kawasan, anak-anak merasa gembira dan mengerumuni Saad dan memintanya untuk terbang, seperti di film, sementara warga yang lebih tua menawarkan mereka minuman, karna mereka menganggap bahwa mereka dikirim ke sana oleh presiden Mesir, Abdel Fatah al-Sisi.
Mereka berdua juga sering menjadi perhatian polisi. "Beberapa petugas datang meminta ID dan barang-barang kami," jelas Atef, "tetapi mereka menyukai gagasan yang kita lakukan dan biarkan kami pergi."
Dia mengatakan memilih gaya Spider-Man adalah yang paling gampang "Pakaian itu lebih murah daripada Superman dan Batman"
"Semua orang Mesir adalah pahlawan yang mampu bertahan dalam kehidupan sehari-hari yang sulit seperti ini," jelas Atef.
"Kairo adalah kota padat penduduk, lalu lintas dan transportasi umum yang luar bisa, baik pada jam sibuk atau tidak ... dengan semua pemadaman listrik dan hal-hal lain, saya merasa sulit untuk hidup ... tapi kita masih terus membuat superhero Mesir," kata Atef.
Tahun lalu, Kairo mendapat peringkat 122 dari 140 kota di seluruh dunia untuk liveability, yang diukur dalam hal stabilitas, kesehatan, budaya dan lingkungan, pendidikan dan infrastruktur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar